TUGAS SOFTSKILL
PERKEMBANGAN MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
Kelompok
:
1.
Agung
Lutfiandaru (20211338)
2.
Ageng
Julianto (28211461)
3.
Fajar
Aji Sondang (28211315)
4.
Fazar
Tranggono (22211753)
5.
Julio
Risma (28211694)
6.
Mustofa
(25211044)
7.
Reska
Randika (25211987)
8.
Vikram
(27211281)
4EB23
Mata
Kuliah : Akuntansi Internasional
Universitas Gunadarma
Kata
Pengantar
Puji dan syukur penulis ucapkan
pada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-NYA, serta-merta
atas izin-NYA, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang manajemen
keuangan.
Melalui tulisan makalah yang singkat dan pendek ini,
semoga kita dapat lebih memahami tentang manajemen keuangan internasional
dengan baik. Mungkin melalui makalah ini kita juga dapat menyadari bahwa kita
perlu mengenal lebih mendalam tentang manajemen keuangan khususnya manajemen
keuangan internasional. Tidak hanya sampai disitu, kita pun diharapkan dapat
menerapkan berbagai teori yang sudah dipelajari dan diketahui.
Makalah tentang manajemen keuangan ini
dapat diselesaikan karena bantuan pihak-pihak yang berperan dalam pembuatan
makalah ini, maka dari itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak.
Ucapan terimakasih tak luput juga penulis sampaikan kepada penulis lain, sebab
makalah ini juga mengacu pada tulisan-tulisan makalah lain yang dijadikan sebagai
referensinya, serta-merta kepada pengarang-pengarang buku sebagai panduan
proses pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Penulis juga mengucapkan mohon maaf atas kesalahan dan
kekurangan, karena penulis menyadari masih banyak yang harus di perbaiki dan
dibenarkan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian Manajemen Keuangan
mengalami perkembangan mulai dari pengertian manajemen yang hanya mengutamakan
aktivitas memperoleh dana saja sampai yang mengutamakan aktivitas memperoleh
dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap aktiva. Khususnya penganalisisan
sumber dana dan penggunaan-nya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi
perusahaan tersebut. Seorang manajemen keuangan harus memahami arus peredaran
uang baik eksternal maupun internal.
Perusahaan yang sudah bertaraf
internasional tentu tidak hanya terfokus pada bisnis domestik saja. Pada
dasarnya tidak ada perusahaan yang tidak terkait dengan pasar internasional,
kecuali negara tertutup yang tidak terkena dampak dari aktivitas negara lain.
Dalam perkembangannya ilmu tentang
manajemen keuangan, khususnya manajemen keuangan internasional merupakan
sesuatu yang penting untuk dipelajari. Hal ini bertujuan untuk menghadapi
fenomena globalisasi yang semakin lama, semakin berkembang.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud sistem moneter
internasional?
2. Bagaimana sejarah perkembangan
sistem moneter internasional?
3. Apa yang dimaksud dengan neraca
pembayaran?
4. Bagaimana penentuan kurs mata uang?
5. Apa yang dimaksud dengan pasar
valuta asing?
6. Apa yang dimaksud paritas daya beli?
7. Apa yang dimaksud paritas tingkat
bunga?
8. Apa yang dimaksud dengan
hedging,arbitrasi, dan spekulasi?
1.3
Tujuan
penulisan
1.
Untuk mengetahui sistem moneter internasional
2.
Untuk mengetahui sejarah perkembangan sistem moneter internasional
3.
Untuk mengetahui neraca pembayaran
4.
Untuk mengetahui penentuan kurs mata uang
5.
Untuk mengetahui pasar valuta asing
6.
Untuk mengetahui paritas daya beli
7.
Untuk mengetahui paritas tingkat bunga
8.
Untuk mengetahui hedging,arbitrasi, dan spekulasi
BAB
II
PEMBAHASAN
Manajemen keuangan internasional
ialah perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian Keuangan Perusahaan
Multinasional (Multinational Corporation yang lazim disebut MNC). Perusahaan
multinasional ialah perusahaan yang beroperasi di seluruh dunia. Mereka adalah
perusahaan-perusahaan besar yang dimiliki oleh kaum kapitalis global yang
pusatnya di Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Italia, Perancis, dan
Inggris. Perusahaan-perusahaan itu lazim disebut konglomerat global atau
kapitalis global. Mereka tidak mengenal negara, bangsa, tanah air, dalam
mengembangkan kapitalnya. Dewasa ini perusahaan-perusahaan tersebut menguasai ekonomi
dunia, dan menguasai ekonomi negara-negara sedang berkembang di Afrika, Asia,
dan Amerika Latin. Tujuan mereka yang utama adalah mencari keuntungan.
Keuangan internasional penting bagi:
(1) ekspansi perusahaan multinasional (MultiNational Corporation atau MNC) ke
Negara-negara sedang berkembang (NSB), (2) ekspansi ideology globalisasi, dan
(3) perdagangan internasiolan (Ekspor-impor). Para pemikir ekonomi liberal
menyatakan bahwa ekspansi MNC ke negara-negara sedang berkembang merupakan
lokomotif pembangunan di NSB, oleh sebab itu kehadirannya sangat diharapkan.
Untuk menyakinkan rakyat di negara-negara yang sedang berkembang bahwa MNC itu
penting, dipromosikan ideoloi globalisme, tanpa MNC tidak akan ada pembangunan
di negara-negara sedang berkembang karena mereka kukurangan modal, ilmu,
teknologi, dan tenaga ahli.
Secara rasional, ekspansi MNC ke NSB
disebabkan karena: (1) investasi jenuh di negara-negara MNC, (2) di NSB sumber
daya alam melimpah, (3) di NSB tenaga kerja murah, (4) di NSB
kapitalis-birokrat tumbuh subur, (5) di NSB kapitalis komprador sangat loyal
kepada MNC, (6) di NSB pasar potensial bagi kapitalis global, (7) di NSB system
perpajakan fleksibel, (8) di NSB kebijakan bea-cukai (pelabuhan) fleksibel, (9)
di NSB Undang-undang Perburuhan memihak kapitalis, (10) di NSB pemerintahnya
memberi jaminan keamanan investasi, (11) di NSB memberi kebebasan transfer
modal dan laba bagi kapitalis global, (12) di NSB system perbankan fleksibel.
Manajemen keuangan internasional
meliputi aktivitas: (1) aliran financial, yaitu arus masuk modal dan pinjaman,
(2) aliran riil, yaitu arus masuk barang dagangan barang (bahan baku, barang
setengah jadi, dan barang jadi, (3) aliran budaya, yaitu arus masuk ilmu
pengetahuan, teknologi, dan pola pikir dan perilaku. Hakikatnya manajemen
keuangan internasional adalah eksport capital, budaya, dan barang dagangan dari
negara-negara kapitalis maju ke negara-negara sedang berkembang.
Bagi Negara sedang berkembang (NSB)
hadirnya MNC adalah merupakan bentuk “kolonisasi modern” yang dibawa oleh
proses globalisasi. Banyak cendekiawan berinisiatif melawannya. Mereka
mengatakan bahwa globalisasi adalah rekayasa manusia MNC untuk menguasai
ekonomi, sosial, politik, dan budaya (pendidikan) negara-negara sedang
berkembang. Namun, dibalik itu semua ada setitik keuntungan yaitu: (1) dapat
memanfaatkan keunggulan komparatif, (2) transfer ilmu pengetahuan dan
teknologi. Risiko yang dihadapi NSB adalah: (1) ketidakpastian nilai tukar
valuta asing, karena nilai mata uang dapat dipermainkan oleh kapitalis global,
(2) risiko negara (country risk) yang tinggi, MNC dapat menguasai politik NSB
karena ekonominya telah dihegemoni dan di dominasi.
Bagaimanapun juga, manajemen
keuangan internasional itu penting dipelajari karena dapat: (1) membantu
manajer keuangan dalam memprediksi kejadian-kejadian internasional dan dampak
kejadian-kejadian internasional terhadap keputusan keuangan perusahaan, (2)
mengetahui siklus ekonomi dunia (tumbuh, krisi, recovery), (3) mengetahui
kelebihan MNC dalam memberdayakan NSB sehingga NSB tergantung kepadanya, (4)
mengetahui moral bangsa (patriot, kapitalis birokrat, kapitalis komprador), (5)
memahami karakter MNC yang hanya berorientasi mencari keuntungan tanpa peduli
nasib banyak rakyat yang dikuasainya, (6) mengetahui aliran dana dari negara
maju ke NSB dan dari NSB ke negara maju.
2.1 Sistem Moneter Internasional
Sistem moneter internasional ialah
struktur, instrument, institusi, dan perjanjian yang menentukan kurs atau nilai
berbagai mata uang di dunia, termasuk juga penyesuaian aliran modal dan
perdagangan internasional, dan neraca pembayaran. Sistem tersebut dirancang
oleh kaum kapitalis global untuk mempermudah pengembangan kapitalnya melalui
lembaga international monetary fund atau IMF dan Bank Dunia.
Bermacam-macam system moneter
internasional yang lazim digunakan antara lain adalah: (1) fixed exchange rate, atau kurs tetap, (2) floating exchange rate (free float), atau kurs mengambang, (3) managed float, atau mengambang
terkendali, (4) Target zone arrangement, atau pengaturan zona target, (5) pegged, atau kurs tertambat, (6) crawling peg, atau tertambat merangkak,
(7) pegged to a basket, atau tertambat
pada sekeranjang mata uang.
a.
Fixed
Exchange rate (kurs tetap)
a) Pemerintah menjaga nilai mata uang
pada tingkat yang ditetapkan membeli atau menjual valuta asing.
b) Kebijakan pemerintah dalam
menjalankan devaluasi atau revaluasi:
1. Membiayai defisit transaksi berjalan
melalui pinjaman luar negeri. Yang disebut defisit transaksi berjalan adalah
defisit perdagangan luar negeri, artinya impor lebih kecil daripada eksport,
misalnya Indonesia impornya US$8 dan ekspornya US$ 5, maka defisit transaksi
berjalan (current account) adalah
US$3.
2. Pengetatan anggaran belanja Negara
3. Pengendalian harga dan upah
4. Pengendalian kurs
Defisit
transaksi berjalan dapat dibiayai utang luar negeri jangka pendek. Jika Negara
sulit membayar bunga dan angsuran pinjaman, kreditur akan mengalihkan modalnya
ke negara yang lebih profitable (kasus Meksiko pada 1974 membiayai defisit
transaksi berjalan dengna utang jangka pendek, tahun 1982 kreditur menarik
modalnya).
b. Floating
exchange rate or free float
(kurs mengambang bebas)
Permintaan dan penawaran pasar valas
dipengaruhi oleh tingkatan harga, suku bunga, dan pertumbuhan ekonomi.
c.
Managed float or dirty float (mengambang terkendali)
Nilai tukar mata uang ditentukan
oleh pemerintah, tetapi diambangkan biasanya diturunkan nilai berdasarkan keputusan
pemerintah. Misalnya, kurs rupiah terhadap US$, dari US$ 1= Rp. 400, kemudian
naik menjadi US$1= Rp. 600, kemudian naik menjadi US$1=Rp. 900, dan seterusnya,
sampai US$1=2.400
a) Untuk mengurangi fluktuasi kurs dan
tidak stabilnya perekonomian
b) Intervensi bank sentral
1. Mengurangi fluktuasi harian (smoothing out daily fluctuations)
2. Cenderung melawan angina (leaning against the wind)
3. Tertambat tak resmi (unofficial pegging)
d. Target
Zone arrangement
(Pengaturan zona target)
Sistem moneter Eropa/joint float, system mata uang gabungan
untuk menanggulangi perubahan kurs.
e. Pegged (kurs tertambat)
Suatu negara menetapkan nilai mata
uangnya berdasarkan nilai mata uang satu atau sekelompok negara. Dolar AS
dipakai patokannilai mata uang 50 negara, Frane Perancis dipakai 14 negara
Afrika, Ruble Rusia dipaia 6 negara ex Uni Soviet.
f. Crawling
peg (kurs tertambat merangkak)
Suatu negara menetapkan nilai mata
uangnya dikaitkan dengan nilai mata uang negara lain, tetapi diadakan perubahan
tahap demi tahap.
g. Pegged
to a basket
(kurs tertambat pada sekeranjang mata uang)
Sekitar 34 negara menambatkan mata uangnya pada sekeranjang
mata uang negara mitra dagang mereka.
2.2 Sejarah Perkembangan Sistem
Monter Internasional
Sejarah perkembangan system moneter
internasional ialah perkembangan kapitalis global dalam usahanya mengembangkan
kapitalnya. Perkembangan itu melalui perdagangan, perang, penjajahan, dan
melalui penentuan standar mata uang. Khusus perkembangan nilai tukar mata uang
adalah sebagai berikut
a.
Standar
emas (1821-1914)
1 ons emas = US$ 20.67 atau £4.2474,
maka kurs dolar AS dengan pound = US$ 20.67/£4.2474 = US$ 4.86656/£
b.
Periode
Perang Dunia 1918-1940
Setelah perang dunia pertama kondisi
ekonomi Negara-negara kolonialis-kapitalis makin hancur. Krisis ekonomi kapitalis
1930-an pemicu perang dunia kedua, karena mereka saling berebut koloni-koloni
yang menghasilkan bahan mentah
c. Persetujuan Bretton Woods, 1945-1971
Negara-negara bekas kolonialis atau
Negara-negara kapitalis membentuk lembaga keuangan internasional: international
monetary fund (IMF) dan World Bank.
Tujuannya menyelamatkan ekonomi ex Negara-negara kolonialis-kapitalis yang
hancur akibat perang dunia kedua. Menetapkan US$ sebagai standar system moneter
internasional. Berlaku kurs tetap, semua negara harus mematok nilai tukarnya
dengan US$.
d. Sistem Kurs mengambang,
1971-sekarang
Kekuatan ekonomi AS rapuh, US$ tidak
mampu dijadikan patokan nilai tukar.
e. Sistem moneter Eropa (anggota 12
negara)
Maret 1979 masyarakat ekonomi Eropa
membuat system satu mata uang Eropa. Tujuannya: membuat benteng pertahanan
terhadap persaingan dagang dengan Jepang dan Amerika Serikat. Nilai tukar
Negara anggota tidak boleh berfluktuasi melebihi 2,25%.
f. Eurocurrencies
Dipandang sebagai jenis mata uang. Kenyataannya adalah mata
uang domestic suatunegara yang didepositokan di negara lain.
Berdasarkan
uraian di atas dapat dirangkum antara lain sebagai berikut:
a)
Jika
nilai mata uang suatu negara ditentukan oleh pemerintah, maka disebut system kurs tetap. Sedangkan jika nilai
mata uang diserahkan mekanisme pasar disebut kurs mengambang. Suatu mata uang
disebut konvertibel jika mata uang tersebut bias dipertukarkan secara bebas
dengan mata uang negara lain.
b)
Ada
7 alternatif system kurs yaitu mengambang bebas, mengambang terkendali,
pengaturan zona target, system kurs tertambat, tertambat merangkak, tertambat
pada sekeranjang mata uang, dan system kurs tetap. System moneter internasional
dimulai 1821 sejak perang Napoleon dengan berlaku standar emas. Pada tahun
1919-1925 kurs berflutuasi, 1925-1931 standar emas, 1931-1940 nasionalisme
moneter, 1945-1971 Bretton woods, 1971-sekarang kurs mengambang
c)
Pada
1979 sistem moneter Eropa anggota 12 negara, mata uangnya disebut ECU (Europe Currency Unit). Indexnya disebut
Excange Rate Mechanism (ERM). Dari ECU dihitung kurs bilateral. Eurocurrencies
adalah mata uang domestic suatu Negara yang didepositokan di Negara lain selama
tiga bulan atau lebih. Pertumbuhan Eurocurrencies bertambah dalam jumlah jutaan
dolar setiap bulannya.
2.3 Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran ialah sejumlah pembayaran (atau
penerimaan) suatu Negara kepada Negara lain akibat import-eksport dan arus
modal masuk dari kapitalis global. Neraca pembayaran alatnya adalah nilai tukar
mata uang. Jika penawaran uang naik, nilai tukarnya depresiasi, dan jika
permintaan naik, nilai tukarnya apresiasi. Misalnya AS ekspor-Impor ke Inggris:
a.
Ekspor
AS “menimbulkan permintaan dolar bagi importif” karena importer membuatkan
pembayaran dengan dollar, bagi eksportir menimbulkan penawaran dolar karena ia
menerima dollar dan menyimpan di bank (supply money).
b.
Impor
AS “menimbulkan penawaran dolar bagi eksportir” karena eksportir membutuhkan
dolar maka menimbulkan permintaan dolar
“Semua
transaksi internasional yang meningkatkan permintaan terhadap mata uang suatu
negara dicatat sebagai kredit di neraca pembayaran negara tersebut dan diberi
tanda positif, sebaliknya setiap transaksi yang meningkatkan penawaran terhadap
mata uang suatu Negara, dicatat sebagai debit dan diberi tanda negatif.
a. Aliran
barang dan Jasa Internasional
Aliran barang dan jasa internasional
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Produk nasional = konsumsi +
tabungan
b) Pengeluaran nasional = konsumsi +
investasi
c) Pendapatan nasional – pengeluaran
nasional = tabungan – investasi
d) Pendapatan nasional > pengeluaran
nasional = Surplus capital – investasi ke luar negeri, lahir perusahaan global
atau multinational corporation (MNC) yang kemudian melahirkan “kolonialisme
modern”
e) Tabungan = investasi domestic +
investasi asing. Negara-negara kapitalis pada umumnya memiliki tabungan,
sedangkan Negara-negara sedang berkembang pada umumnya tidak memiliki tabungan,
hal itu dapat dibuktikan investasi dalam negeri pelakunya adalah modal asing.
b. Lembaga
keuangan Internasional
a) IMF, dibentuk di Bretton Woods, New
Hampshire, Juli 1944 oleh kaum kapitalis internasional. Tujuannya: kerjasama
moneter internasional, stabilitas kurs, menyediakan dana pinjaman untuk
memperbaiki neraca pembayaran, meningkatkan mobilitas dana antar negara,
mewujudkan perdagangan bebas.
b) Bank dunia (international bank for
reconstruction and development), 1944, tujuan: memberi pinjaman untuk
pembangunan ekonomi.
c) IFC (International Finance
Corporation), membantu swasta
d) IDA (International Development
association) pembangunan ekonomi
e) BIS (Bank for International
Settlement), krisis keuangan
f) RDA (Regional Development Agencies),
pembangunan ekonomi regional (Asia, Afrika, Amerika Latin).
2.4 Mekanisme Penentuan Kurs Mata
Uang
Kurs adalah perbandingan nilai antar
mata uang, atau harga suatu mata uang. Nilai kurs Rupiah (Rp) per US$ Rp.
10.000/US$, artinya membeli US$ 1 diperlukan Rp. 10.000, atau Rp 1 = US$
0.0001. mata uang dapat dikatakan berapresiasi jika harga mata uang makin
mahal, dan dikatakan terdepresiasi jika harga mata uang murah. Mata uang
Indonesia atau rupiah adalah terdepresiasi terhadap mata uang Amerika Serikat
(dollar).
a. Keseimbangan
Kurs Mata Uang
Ditentukan oleh interaksi berbagai
factor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran mata uang, antara lain:
a) Laju inflasi
b) Tingkat pendapatan
c) Tingkat bunga
d) Kontrol pemerintah
e) Pengharapan pasar
Pemahaman mekanisme pembentukan Kurs
Pelaku bisnis global harus memahami
perubahan dan pembentukan kurs. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah mata
uang itu dalam kondisi berapresiasi atau terdepresiasi, dan untuk meramalkan
perubahan kurs.
Aliran pembayaran internasional yang
mempengaruhi penawaran dan permintaan uang adalah:
a) perdagangan internasional,
b) aliran finansial yaitu investasi
kaum kapitalis global.
Sedangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi pembayaran internasional adalah:
a) perbedaan laju inflasi,
b) perbedaan pendapatan,
c) pembatasan transaksi perdagangang,
d) perbedaan suku bunga,
e) pembatasan aliran modal kapitalis
global.
2.5 Pasar Valuta Asing (Valas)
Pasar valuta asing ialah jual beli
valuta asing yang pada umumnya dilakukan melalui informasi elektronik computer,
terdapat di semua negara, berfluktuasi setiap jam pada setiap hari kerja. Pasar
tersebut pada umumnya digunakan untuk spekulasi atau “judi” kaum kapitalis.
Fungsi pasar valas adalah: (1) transfer daya beli, (2) penyediaan kredit: L/C
dan banker’s acceptance, (3) minimisasi risiko: hedging (pengamanan), forward.
Para partisipan dalam pasar valas
adalah: 91) bank dan non-bank yang bertindak sebagai dealer, (2) individu dan
perusahaan yang melakukan transaksi perdagangan dan investasi, (3) spekulan dan
arbiter, (4) bank sentral, (5) pialang valas.
Tipe-tipe transaksi yang dilakukan
dalam pasar valas adalah: (1) transaksi spot: nilai tukar saat transaksi
terjadi, (2) transaksi forward: valas diserahkan masa y.a.d. (3) transaksi
swap: terjadi di pasar antar bank yaitu pembelian dan penjualan valas secara
bersamaan, beli dan jual pada tanggal yang berbeda, mak adisebut spot against
forward type.
Dalam pasar valas harus dibedakan
antara kurs, kuotasi, pasar sport, pasar forward, pasar future, dan pasar opsi.
Kurs ialah nilai tukar valas, harga
mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lain. Kuotasi ialah kesediaan untuk membeli atau menjual valas pada
tingkat harga yang belraku. Jenis kuotasi ialah:
a.
Kuotasi
langsung dan tidak langsung.
b.
Cara
eropa dan amerika
c.
Kuotasi
beli dan jual (bid and offer quotations)
d.
Menyatakan
kuotasi forward dengan basis poin
e.
Kuotasi
forward dalam presentase
f.
Kurs
silang
2.6 Paritas Daya Beli (Purchasing
Power Parity)
Paritas daya beli lazim disebut
hokum satu harga yaitu: (1) law of one
price, menjelaskan hubungan antara nilai tukar dan harga komoditas, (2)
komoditas yang sama akan memiliki harga yang sama pula walaupun dijual di
tempat yang berbeda, (3) contoh: harga gula di Indonesia Rp. 5.000 kg, di AS
US$ 0.5, maka paritas daya beli = Rp. 5.000
2.7 Paritas Tingkat Bunga (Interest
Rate Parity)
Paritas tingkat bunga adalah hukum
satu satu harga di pasar uang. Paritas tingkat bunga (PTB) sama dengan paritas
daya beli (PDB), bedanya PTB berlaku di pasar sekuritas (uang), sedangkan PDB
berlaku di pasar barang. Investor dapat memilih investasi di dalam negeri atau
di luar negeri tergantung tingkat bunga. Jika tingkat bunga dalam negeri lebih
tinggi daripada di luar negeri ditambah premi atua diskon kurs forward tahunan,
maka investor memilih investasi di dalam negeri, dan sebaliknya.
Jika investor investasi di luar
negeri, mereka menghadapi risiko perubahan kurs, maka mereka harus mengadakan
kontak forward. PTB unsur pokoknya adalah perbedaan tingkat bunga dan premi
kurs forward.
2.8 Hedging, Arbitrasi, Spekulasi
Hedging ialah tindakan untuk
membantasi risiko dan eksposur. Hedging dapat melalui pasar forward, misalnya:
a)
PT.
ABC Indonesia membeli baran gdari PT X AS US$ 1 juta
b)
Pengiriman
2 bulan setelah order diterima dan pembayaran 1 bulan setelah barang diterima.
c)
Jadi
US$ 1 juta harus dilakukan tiga bulan sejak order diserahkan.
d)
Untuk
menghilangkan ketidakpastian nilai tukar Rp. Terhadap US$ tiga bulan y.a.d PT
ABC membeli US$ 1 juta di pasar forward @ Rp. 5.180/$
e)
Ramalan
nilai spot Rp/$ selama lima bulan adalah Rp. 5.000, Rp. 5.100, Rp. 5.200, Rp.
5.300 dan Rp. 5.400
Artbitrase ialah tindakan pembelian
atau penjualan komoditi (termasuk valuta asing) di suatu tempat, dan pada saat
yang bersamaan menjual atau membeli kembali komoditi di tempat lain, pada
tingkat harga yang menguntungkan.
a) Arbitrase timbul karena ada
perbedaan harga untuk suatu komoditi yang sama
b) Arbitrase menyamakan harga komoditi
di berbagai tempat
c) Selisih harga adalah besarnya biaya
transaksi
Spekulasi usaha meraih keuntungan melalui perdagangan valuta
asing yang didasarkan pada perdagangan valuta asing yang didasarkan pada
pengharapan terhadap nilai tukar mat auang dimasa yang akan datang.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Manajemen keuangan internasional ialah perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian Keuangan Perusahaan Multinasional
(Multinational Corporation yang lazim disebut MNC). Manajemen keuangan
internasional meliputi aktivitas:
1. aliran financial, yaitu arus masuk
modal dan pinjaman,
2. aliran riil, yaitu arus masuk barang
dagangan barang (bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi,
3. aliran budaya, yaitu arus masuk ilmu
pengetahuan, teknologi, dan pola pikir dan perilaku.
Bagaimanapun juga, manajemen keuangan internasional itu
penting dipelajari karena dapat:
1. membantu manajer keuangan dalam
memprediksi kejadian-kejadian internasional dan dampak kejadian-kejadian
internasional terhadap keputusan keuangan perusahaan,
2. mengetahui siklus ekonomi dunia
(tumbuh, krisi, recovery),
3. mengetahui kelebihan MNC dalam
memberdayakan NSB sehingga NSB tergantung kepadanya,
4. mengetahui moral bangsa (patriot,
kapitalis birokrat, kapitalis komprador),
5. memahami karakter MNC yang hanya
berorientasi mencari keuntungan tanpa peduli nasib banyak rakyat yang
dikuasainya,
6. mengetahui aliran dana dari negara
maju ke NSB dan dari NSB ke negara maju.
3.2 SARAN DAN KRITIK
Manajemen keuangan mungkin tidak asing lagi bagi setiap
orang, termasuk manajemen keuangan internasional. Namun, sebagian besar mungkin
hanya mampu mengenal nama dan pengertiannya saja. Padahal ini juga penting
untuk dibahas. Maka dari itu, disarankan untuk lebih mendalami ilmu tentang
manajemen keuangan internasional, terutama bagi jurusan manajemen keuangan.
Kita bisa menggunakan berbagai sumber-sumber sebagai referensinya.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sartono, Manajemen Keuangan
International, BPFE Yogyakarta, 2001
Darsono, Manajemen Keuangan Pendekatan Praktis; Kajian Pengambilan Keputusan
Bisnis Berbasis Analisis Keuangan, Jakarta: Diadit Media, 2007
Hamdy Hady, Valas Untuk Manajer,
Ghalia Indonesia Jakarta,1999
M. Faisal, Manajemen Keuangan
Internasional, Salemba Empat, 2001
http://www.matabaraja.com/2015/01/makalah-manajemen-keuangan-internasional.html