Penalaran induktif
Penalaran induktif
merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Penalaran induktif adalah proses
penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum
berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut induksi.
Penalaran induktif merupakan generalisasi, analogi.
Generalisasi
Proses penalaran berdasarkan
pengamatan atas jumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik
kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa. Generalisasi
dibuktikan dengan data, contoh, statistic dll.
Contoh :
Evan Dimas adalah seorang pemain
sepak bola, dan ia memakai sepatu bola
Maldini adalah seorang pemain
sepak bola, dan ia memakai sepatu bola
Generalisasi : Semua pemain bola
memakai sepatu bola
Jenis-jenis generalisasi :
a) Generalisasi Tanpa
Loncatan Induktif
yaitu, generalisasi dimana
seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
b) Generalisasi Dengan
Loncatan Induktif
yaitu, generalisasi dimana
kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki. diterapkan juga untuk
semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir semua laki-laki di
dunia suka bermain bola.
Analogi
Suatu perbandingan yang mencoba membuat suatu gagasan terlihat benar dengan cara membandingkan dengan
gagasan lain yang mempunyai hubungan dengan gagasan yang pertama.
jenis - jenis analogi :
a. Analogi Induktif
Analogi induktif, yaitu analogi
yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik
kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena
kedua. Analogi induktif merupakan suatu metode yang sangat bermanfaat untuk
membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang
terbukti terdapat pada dua barang khusus yang diperbandingkan.
Contoh :
Tim sepak bola Jepang mampu masuk piala dunia 2014 karena berlatih
setiap hari. Maka tim sepak bola Indonesia akan mampu masuk piala dunia 2014 jika berlatih setiap hari.
b. Analogi Deklaratif
Analogi deklaratif merupakan
metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih
samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Cara ini sangat bermanfaat karena
ide-ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal
yang sudah kita ketahui atau kita percayai.
contoh analogi deklaratif :
deklaratif untuk penyelenggaraan
negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala negara dengan warga
negaranya. Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan yang benar diperlukan
sinergitas antara akal dan hati.